Bengkulu Tengah, Swara Bengkulu – Bendahara RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah beserta YY seorang perawat diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan unit Tipikor Mapolda Bengkulu, Rabu (7/11/2018) kemarin.
Data terhimpun, OTT yang dipimpin langsung AKBP Adi Arisandi, S.Ik, Kasubdit beserta Kanit Tipikor Kompol Imam Wijananta, Tipikor Polda Bengkulu dan empat orang anggota tersebut berlangsung sekira pukul 16.00 Wib terkait dana gabungan usaha (GU) RSUD Bengkulu Tengah dan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk Puskesmas yang diduga adanya pemotongan 10 persen dari pencairan per-tiga bulan sekali oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Benteng.
Saat dikonfirmasi melauli via Whatsaap, Kepala bagian Hubungan Masyarakat ( Kabid Humas) Mapolda Bengkulu, AKBP Sudarno, S.Sos, MH mengatakan realease kegiatan OTT tersebut menunggu gelar perkara.
“realeasenya tunggu gelar perkara ya”ujar Sudarno, Kamis (8/11/2018).
Sementara itu, Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Septi Peryadi, S.Tp mengakui baru mendapat informasi tentang adanya operasi tangkap tangan yang terjadi di Bengkulu tengah. Ia mengakui belum menerima informasi secara jelas siapa yang terjari OTT tersebut.
“ini kebetulan saya baru pulang dari DL dan belum sampai ke Bengkulu Tengah, kalaupun itu benar terjadi OTT yang melibatkan oknum ASN diBengkulu tengah tersebut, maka untuk kasus ini tidak ada ampun,”tegasnya
Kendati demikian, sambung Septi biarkan proses hukum yang akan berjalan dan aparat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebab siapapun yang melakukan penyimpangan tersebut maka harus merasakan resikonya.
“kita jauh-jauh hari sudah mengingatkan kepada seluruh ASN bahwa setiap kegiatan jangan sampai ada penyimpangan, tapi kalau ada staf kita terlibat melakukan itu silahkan aparat penegak hukum memproses itu secara bijak,”harapnya (Ameng/SB)