Aceh, Swara Bengkulu – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, Wahyu Saputra,
menegaskan jika pihaknya tidak akan berdiam diri atas pembatalan yang dinilai sewenang-wenang tersebut. Sebab, katanya, KNPI Aceh sudah banyak menggelontorkan uang dan tenaga sebelum akhirnya dibatalkan dan dialihkan ke Jakarta.
“Kami akan menuntut DPP KNPI untuk mengganti kerugian materil dan immateril, karena ini menyangkut marwah dan harga diri pemuda Aceh,” tegasnya, Jumat (14/12/2018.
Menurut Wahyu, batalnya pelaksanaan kongres di Aceh karena Pemerintah Aceh tidak mengakomodir permintaan 650 tiket pesawat pulang-pergi dari Jakarta ke Aceh untuk para pengurus DPP KNPI. Wahyu menilai, permintaan tersebut terlalu berlebihan dan tidak mungkin akan diakomodir oleh Pemerintah Aceh.
“KNPI Aceh mendukung langkah Plt Gubernur Aceh untuk tidak mengakomodir permintaan tersebut karena akan menimbulkan dampak hukum di kemudian hari,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sudah berusaha agar terselenggaranya kongres ini, namun dengan adanya tekanan dari DPP KNPI terkait tiket keberangkatan tersebut telah membuat KPA dan PPTK Dinas Pemuda dan Olahraga yang menangani jalannya kongres memilih untuk mengundurkan diri.
“Akibatnya maka terhentilah proses kongres ini,” kesal Wahyu.
Wahyu mengaku tidak habis pikir dengan sikap DPP KNPI yang menganulir putusan Kongres Papua dan Rapimpurnas Batam hanya dengan Rapat Pleno.
“Ini merupakan pelanggaran serius terhadap AD/ART KNPI. Seharusnya keputusan tempat kongres harus di putuskan di Forum Rapimpurnas,” protes Wahyu.[R17/ACEHTREND/SB]