Bengkulu, Swara Bengkulu – Belasan Mahasiswa dan Pemuda Membentuk Relawan Bencana Banjir Bengkulu Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI-Cabang Bengkulu), Garda Solidaritas Muda (GSM), Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA), Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS-Seluma) membuka Posko di dua titik lokasi terdampak banjir yang ada di Kota Bengkulu di Kelurahan Bentiring Permai dan Bengkulu Tengah Desa Genting salah satu desa yang terdampak banjir yang parah yang dimulai tanggal 2 s.d 8 Mei 2019 mendatang.

“Beberapa hari ini kami membuka kelas bagi anak-anak khususnya pelajar sekolah dasar dan menengah pertama untuk mengalihkan perhatian mereka dari bencana yang saat ini melanda, dan kita juga membagikan berup alat tulis belajar, baju dinas sekolah, dan Sembako,” kata Ketua bidang aksi dan pelayanan GMKI Cabang Bengkulu, Purwanto Pasaribu di Bengkulu.

Ia mengatakan kelas belajar yang di ikuti 40 orang anak-anak tersebut diisi dengan kegiatan menggambar dan membaca buku cerita.

Menurut Purwanto, anak-anak di desa itu perlu diajak beraktifitas seperti biasa untuk mengobati trauma mereka dari bencana banjir yang merendam hampir seluruh rumah di desa itu.

Banjir yang melanda wilayah Bengkulu tangah khususnya di Kecamatan Bang Haji di akibatkan meluapnya sungai Lemau yang berada tepat di desa.

Saat ini lanjut Benjamin Netanyahu Direktur Utama Garda Solidaritas Muda(GSM)

Sebagian warga masih bertahan di pengungsian sebab rumah mereka masih dipenuhi lumpur hinggan setinggi 60 centimeter, dan hasil dari relawan ini kita akan membuat kajian dan penelitian dari dampak banjir ini.

“Perlu waktu beberapa hari lagi untuk mengeluarkan semua lumpur dari rumah warga ditambah lagi mereka perlu pemulihan psikologi untuk kembali ke rumah,” ucapnya.

Sementara itu, lima hari kedepan setelah bencana banjir dan longsor yang melanda delapan wilayah kabupaten dan kota, jumat siang Pemerintah Daerah mencabut status tanggap darurat dan beralih ke Pemulihan Pascabencana. (R17/SB/Realese GMKI)