Bengkulu, Swara Bengkulu – Koordinator Wilyah II GMKI Reinal Sibarani menanggapi 8 korban meninggal  aksi 22 Mei. Dia mengatakan tragedi tersebut adalah tumbal politik oleh orang-orang krisis nilai persatuan bangsa.

“Kami sangat menyayangkan harus ada korban jiwa dalam aksi 22 mei karna ulah orang-orang yang haus akan kekuasaan dan akhirnya kembali menumbalkan rakyat kecil untuk menjadi sesajen politik”.

Koordinator Wilayah II PP GMKI menilai bahwa tragedi tersebut adalah akibat ulah dari pada kelompok elit yang terus memprovokasi masyarakat dengan opini-opini yang tidak mencerdaskan.

“Kita melihat sebab dan akibat dalam tragedi itu. Sebabnya ialah provokasi dari elit politik maupun tokoh mastarakat dengan opini-opini kecurangan penyelenggara pemilu yang mengakibatkan emosional pendukung fanatik membara dan tidak terkontrol sehingga terjadi tragedi tersebut”.

Reinal Sibarani juga meminta kepada para  pendukung Prabowo-Sandi dan kroni-kroninya untuk ikut bertanghungjawab atas kejadiann itu, dan meminta untuk menghentikan provokasi agar tidak menimbulkan keresahan ditataran masyarakat. Dia juga menilai bahwa pendukung prabowo-sandi  menjadi unsur penghalang  untuk terjadinya pertemuan Jokowi- Prabowo.

“Para tokoh publik yang  memobilisasi masa dan yang berkoar-koar dalam aksi tersebut harus ikut bertanggungjawab karena gagal dalam mengomandoi barisan, dan kami juga mengutuk pihak-pihak yang menghalangi terjadinya proses rekonsolidadi antara pak Jokowi-Prabowo”.

Korwil II  PP GMKI  Reinal Sibarani juga mengajak seluruh elemen masyarakat baik ormas, OKP dan elit parpol untuk bersama-sama mencinptakan kerukunan dan keamanan bangsa dan tidak terprovokasi oleh informasi bohong/hoax.

“Dalam situasi seperti ini marilah kita bahu-membahu dalam menciptakan kondisi yang kondusif, hati- hati informasi hoax dan mempercayakan hukum dalam menyelesaikan segala bentuk pelanggaran hukum”. (R17/SB/Release GMKI)