Bengkulu Tengah, Swara Bengkulu – Banjir bandang kembali landa Desa Air Kotok Kecamatan Pamatang Tiga, Minggu (26-04-2020). Desa yang merupakan daerah hulu di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, sore ini kembali dicekam banjir.
“Kami yakinkan banjir bandang ini akibat hutan yang sudah semakin gundul di kawasan kami sebagai daerah hulu sungai,” kata seorang pemuda desa setempat yang namanya enggan untuk disebutkan saat ditemui awak media di lokasi sore tadi.
Banjir bandang yang kerap terjadi di musim hujan,merupakan pemandangan langganan bagi kami di sini,ungkap beliau kepada awak media.
Dikatakan Bustari tokoh pemuda dari desa setempat, ini sangat sangat merugikan kami masyarakat di sini.
Sehingga perlu mendapat perhatian dari Pemerintah, baik dari aspek sosial, ekonomi maupun kelestarian hutan dan alam agar tidak menimbulkan bencana yang lebih besar.
Selama ini, kondisi hutan di daerah hulu sungai yang masih alami, mengalami kerusakan akibat adanya aktivitas pembukaan lahan Perkebunan maupun pertambangan yeng kurang memperhatikan aspek lingkungan.
Akibatnya, apabila hujan deras dipastikan air hujan tidak tertahan sehingga menggelontor bah air ke sejumlah sungai dan meluap hingga menutupi jalan.
Karena itu, kawasan hutan yang menjadikan hulu air perlu dijaga dan perlu adanya pengawasan dan pemantauan yang konferehensif dari berbagai pihak dan stake holder yang ada di daerah serta memantau kewajiban-kewajiban perusahaan dalam hal pelestarian lingkungan. Namun, untuk itu gerakan baik oleh perusahaan maupun Dinas semakin kurang.
“Kami berharap kawasan hutan hulu sungai daerah ini dapat terpantau oleh pemerintah setempat dan dilakukan gerakan yang terpadu,”harap Bustari.
Seperti gerakan penghijauan dengan menanam aneka tanaman guna pelestarian alam,” katanya.
Banjir bandang yang terjadi luapan air Sungai Susup dan Air Kotok akibat kerusakan hutan di kawasan hulu seharusnya menjadi daerah konservasi yang harus hijau dan lestari.
Kami yakin banjir bandang itu akibat hutan yang sudah semakin gundul di kawasan kita sebagai daerah hulu sungai,” katanya.
Menurut dia, apabila kawasan hutan kondisinya hijau dan lestari maka jika hujan deras dipastikan airnya terserap ke dalam tanah dan tidak menggelontorkan bah ke sejumlah sungai.dan lingkunganpun akan tetap terjaga untuk anak- anak cucu kita.(VTR/SB)