Bengkulu , Swara Bengkulu –Memperingati momen Hari Pahlawan 2020, Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan tema “Tangkal Godaan Narkoba di Tengah Wabah Corona” di Taman Mangrove Badrika Kota Bengkulu, Rabu (11/11/2020).
Generasi muda, khususnya mahasiswa yang ada di wilayah Provinsi Bengkulu diingatkan bahwa saat ini bangsa dan negara Indonesia tidak lagi melawan penjajah, tapi melawan kondisi yang dihadapi di depan mata seperti, wabah pandemi covid 19, narkoba dan lain sebagainya.
Belum lagi masa pandemi yang belum landai hingga kini, menjadi kekawatiran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, khususnya untuk bidang pendidikan yang saat ini tengah menerapkan format belajar jarak jauh.
Pernyataan itu diungkapkan Riri Damayanti di sela-sela kegiatan yang melibatkan para mahasiswa dan pemuda di Bengkulu tersebut.
“Karena kondisi sekarang generasi penerus bangsa yang belajar dan perkuliahan di tengah pandemi secara daring, dikawatirkan juga akan banyak dampak negatifnya. Salah satu contohnya, karena kejenuhan hanya di rumah atau di kosan, terjebak dan terpengaruh dari teman-teman sampai mengkonsumsi narkoba. Itu perlu dilakukan antisipasi,” kata Riri Damayanti.
Melalui kegiatan yang melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu ini, Riri Damayanti mengharapkan, para generasi muda mengetahui bahaya narkoba bagi diri masing-masing. Apalagi dampak panjangnya bukan pada hari saja dirasakan, tapi juga masa depan.
“Silahkan generasi muda yang hadir dalam sosialisasi ini, sebarkan informasi yang diperoleh kepada generasi penerus bangsa, sehingga bisa terhindar dari bahaya narkoba nantinya,” imbuh Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu itu.
Senada dengan itu, Kepala BNNP Bengkulu Brigjend Pol Toga Habinsaran Panjaitan menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini karena akan memberikan dampak yang positif kepada generasi muda.
Menurutnya, melalui sosialisasi ini memberi pengetahuan sekaligus gambaran soal 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, serta bahaya narkoba di tengah pandemi covid-19.
Untuk itu Toga juga meminta semua instansi terkait di tingkat daerah agar bersama-sama bahu membahu dan lebih serius lagi menangani permasalahan narkoba ini.
“Jika tidak bersama-sama menangani bisa jadi korban dari penyalahgunaan narkoba ini di Bengkulu sendiri dari hasil survey mencapai 20 ribu orang lebih, akan terus bertambah. Mengingat ini penyakit masyarakat, sehingga memang perlu upaya pencegahan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan cukup banyaknya kasus sekaligus korban penyalahgunaan narkoba di wilayah Bengkulu ini, mau tidak mau perlu pencegahan. Apalagi meski di tengah pandemi ini, kasusnya tidak jufa menurun. Oleh karena itu, lagi-lagi ditegaskannya, korban penyalahgunaan perlu dilakukan upaya rehabilitasi, tanpa perlu langkah penindakan.
Bahkan sebagian yang terpapar narkoba dan zat adiktif lainnya, juga anak pelajar tingjat SMP, SMA termasuk ada orang tua.
“Dalam upaya rehab juga perlu memfaailitaaikan dengan menggratiskan kepada korban. Program menggratiskan itu perlu penyediaan anggaran dana yang memadai juga dari Pemerintah Daerah. Terlebih program jangka panjang membangun panti rehabilitasi di setiap daerah,” tutupnya.
Dalam kegiatan ini, Hj Riri Damayanti John Latief juga memberikan buku-buku yang bertema tentang peningkatan wawasan kebangsaan. Para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab. Peserta yang hadir juga diberikan doorprize menarik. [R17/Dita/SB/Release]