Rejang Lebong, Swara Bengkulu – Pengurus Daerah Kolektif Kesatuan Organisasi Gotong Royong  1957 (PDK. Kosgoro 1957), Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 (GP2K), Dewan Pimpinan Daerah Satuan Karya Ulama Indonesia (Satkar Ulama), Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (AMSI) dan Himpunan Wanita Satkar Ulama (HIWASI)  Provinsi Bengkulu melaksanakan pelantikan Bersama di Taman Wahana Wisata Religius Al-Hijaz JL. Raya Curup-Muara Aman Desa Bandung Marga Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Sabtu (24/09/2022).

Pelantikan ini dihadiri langsung Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Dave Akbarshah Fikarno, M.E. yang akrab disapa Dave Laksono didampingi Sekretaris Jendral Dr. M Sabil Rachman, Radianto Star (Wasekjend), Zainul Miftah (Wasekjend), Ketua Umum GP2K yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum GP2K Ibu Amriati Amin  Dan juga Ketua Umum Satkar Ulama Ir.H.M.Idris Laena,M.H dan Sekjend Syamsurachman, ST, M.SM, Sementara itu Ketua Umum AMSI Ade Khadafi Akbar diwakili oleh Sekjend AMSI Azrizal Nasri


Ketua PDK Kosgoro 1957 Provinsi Bengkulu, H. Andrian Wahyudi, S.E setelah resmi dilantik menyampaikan telah jauh-jauh hari mempersiapkan Pelantikan dan telah menyusun program kerja. Akan segera memetakan di tiap-tiap Dapil seluruh Provinsi Bengkulu, mempersiapkan kader-kader Kosgoro yang terbaik untuk di tempatkan dalam rangka menyukseskan Tri Sukses Partai Golkar.

“Kami menyatakan bahwa kami PDK Kosgoro 1957 Provinsi Bengkulu siap mensukseskan Pemilu 2024, kita akan menempatkan kader-kader terbaik untuk memenangkan kontestasi politik kedepan sehingga Partai Golkar Mencapai Tri Sukses, yaitu Menang Pileg, Menang Pilpres, Menang Pilkada,” ungkap Andrian Wahyudi.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Laksono dalam sambutan nya mengingatkan para pengurus yang dilantik untuk dapat fokus pada pemilu yang akan datang.

“Sekarang ini kita sudah memasuki penghujung tahun 2022, hanya hitungan hari lagi kita akan memasuki tahun 2023. Tidak akan terasa kita akan masuk pemilu di 2024, jadi waktu kita bekerja akan semakin dikit semakin pendek. Bukan berarti sudah tidak ada waktu. Waktu itu masih ada, tapi bila tidak dimanfaatkan atau kita tidak bekerja  secara taktis maka waktu itu akan terlewati begitu saja. Kesempatan kita akan hilang, kesempatan kita Kosgoro dan juga Partai GOLKAR merenggut kemenangan ada di 2024, dan Presiden kita  Airlangga Hartarto,” ungkap Dave Laksono.

Lanjut, Dave Laksono yang juga merupakan Anggota DPR RI Fraksi Partai GOLKAR Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII ini menjelaskan mengenai situasi dan kondisi Indonesia yang mencoba berbagai instrumen untuk pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.

“Ekonomi kita saat ini sudah mulai bangkit, semakin tumbuh dan terlihat bahwa trend positif ekonomi itu sudah berjalan, itu karna apa? Itu karna Menko Perekonomian nya dari GOLKAR. Karena kepiawaian nya Pak Airlangga Hartarto dalam mengharmonisasi pajak, lalu membuat Kartu Prakerja, membangun digital ekonomi yang baik, memastikan isentif turun dan masuk ke kantong-kantong yang tepat, dan itulah kunci-kunci menuju pemulihan ekonomi kita,” terang Dave Laksono.

Dave Laksono juga mengatakan tidak perlu terpengaruh dengan perkataan orang mengenai rating Pak Airlangga masih rendah. Rating itu adalah permainan media sosial, permainan pencitraan dari para-para calon. Pak Airlangga tidak ada waktu untuk mengurusi pencitraan, karna apa? Pak Airlangga sibuk ngurusi Negara! Jadi pencitraan Pak Airlangga itu adalah tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu kita harus turun kelapisan bawah untuk menjelaskan itu.

Sementara itu Ketua DPD Satkar Ulama Provinsi Bengkulu, Dr. H. Achmad Hijazi, S.H.,M.Si dalam sambutannya usai pelantikan mengatakan alasan dirinya menerima tawaran untuk mengkonsolidasikan Satkar Ulama di Provinsi Bengkulu bisa dikatakan suatu bentuk pengabdian.

“Saya berharap dengan telah resmi nya kita, Satkar (Satuan Karya) Ulama di Provinsi Bengkulu ini kedepan nya dapat membantu masyarakat, dapat menyentuh langsung masyarakat melalui peran serta ulama. Disini kita menuntut agar para ulama untuk dapat selalu menyebarkan kebaikan dalam membantu menjaga akhlak masyarakat kita,” ungkap Hijazi.

Achmad Hijazi juga menjelaskan bahwa Satkar (Satuan Karya) Ulama ini merupakan organisasi masyarakat yang dapat menghimpun semua golongan. Ia menegaskan Satkar Ulama bukan partai politik.

“Satkar Ulama bukan lah partai politik, Satkar ulama wadah berkumpul nya para ulama dalam menyebar kebaikan. Untuk masyarakat yang alergi terhadap partai politik tidak perlu khawatir. Semua unsur masyarakat dapat bergabung, baik itu yang berstatus Pegawai Negri Sipil sekalipun,” jelas Hijazi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia HM Idris Laena menceritakan bahwa kepengurusan Satkar Ulama Indonesia yang dipimpin nya memiliki PR yang berat dalam merekonsolidasikan kembali organisasi Satkar Ulama indonesia.

“Ketika telah dilaksanakan Muktamar dan saya terpilih menjadi ketua umum, saya sempat berfikir langkah apa yang harus saya lakukan, saya berterimakasi dengan Pak Hijazi mengadakan acara ditempat ini, karna memang harusnya begitu Satkar Ulama harus mereposisioning diri, kita harus kembali kerumah untuk kembali kemasyarakat kita yang mayoritas islam di Indonesia sayang sekali jika kita tidak mampu memberikan sentuhan terhadap mereka,” ungkap Idris Laena.

Idris Laena juga menegaskan bahwa Satkar (Satuan Karya) Ulama berafiliasi dengan Partai Golkar. Kedepan nya juga perlu ada nya Revitalisasi kepengurusan dalam rangka mempesiapkan kegiatan-kegiatan yang perlu kita lakukan.

“Alhamdulilah, kita sekarang juga sedang membentuk Majelis Dzikir dan Salawat Satkar Ulama, mohon ijin Pak Ijazi mudah-mudahan nanti Satkar Ulama terbentuk juga Majelis Dzikir dan Salawat Satkar Ulama Provinsi Bengkulu yang Insya Allah akan memberikan kecukupan bagi seluruh umat untuk meyakini bahwa umat islam harus bisa berhimpan untuk agama,” ungkapnya.

Idris Laena yang juga merupakan Anggota DPR Fraksi Partai GOLKAR Daerah Pemilihan Riau II menjelaskan Tagline Satar Ulama yang sederhana. “Satkar Ulama Berhimpan Untuk Agama dan Berkarya Untuk Bangsa dan Negara”.(R17/SB)