Swarabengkulu.com – Musyawarah Rakyat (Musra) ke-XIII Jawa Timur sukses digelar di Grand City Surabaya, Minggu (15/1). Musra yang jadi ajang pencarian capres-cawapres ini dihadiri enam ribu lebih relawan dari berbagai daerah Jatim ini berlangsung amat meriah.
Musra yang jadi ajang pencarian capres-cawapres dihadiri enam ribu lebih relawan dari berbagai daerah Jatim ini berlangsung amat meriah. Bahkan, kapasitas Grand City Surabaya tidak mampu menampung masyarakat yang sangat antusias mengikuti gelaran Musra ini.
Masing-masing perwakilan relawan capres-cawapres yang hadir mengungkapkan keunggulan jagoannya. Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, Arsjad Rasjid, Khofifah Indar Parawansa, Abdullah Azwar Anas, Moeldoko, dan banyak lagi tokoh lainnya. Tapi, yang paling banyak disebut justru nama Ganjar dan Mahfud MD.
Salah satunya mahasiswa Unitomo Hendrik Rara Lunggi yang mendukung Menko Polhukam Mahfud MD. Dia dan ratusan rekan mahasiswa dan milenial lainnya datang untuk menyuarakan keinginan mereka akan kepemimpinan nasional ke depan.
Kata Hendrik, Indonesia butuh pendekar pendobrak kebuntuan hukum dan penegak keadilan seperti Mahfud. Track record Mahfud amat mumpuni di bidang ini. Dari mulai menjadi Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), hingga Menko Polhukam, Mahfud telah menelurkan berbagai kebijakan dan dobrakan kebuntuan persoalan hukum.
“Di masa Pemerintahan Pak Jokowi, beliau juga melakukan dobrakan, mengawal penuntasan kasus dari mulai BLBI, Sambo, Kanjuruhan, kasus korupsi dan kasus hukum lainnya,” tutur pemuda asal timur Indonesia ini.
“Bangsa jni ini butuh sosok yang berani. Mahfud jelas antikorupsi, integritasnya tak diragukan, ahli dan pendobrak kebuntuan hukum dan keadilan,” tambah Ketua BEM Unitomo ini.
Salah satu relawan Projo Banyuwangi, Ponidi, juga mendukung Mahfud. Karena, selain tokoh yang mengakar di Jatim, Mahfud sudah malang melintang sebelum nama-nama yang lain.
“Pak Mahfud dekat dan mewakili Nahdlatul Ulama (NU). Pak Ganjar yang nasionalis ini juga dekat dengan NU. Jadi sangat cocok untuk dipasangkan,” usulnya.
Salah satu relawan simpul relawan Projo Jatim, Jun tak sepakat dengan perpanjangan masa jabatan presiden. Dia pun mendukung Ganjar menggantikan dan meneruskan program Jokowi.
“Kita butuh Presiden yang jelas ideologinya
Yang jelas Pancasilanya, merakyat, cerdas, siapa lagi kalau bukan Ganjar Pranowo,” pekik pria dari Gresik ini.
Sejumlah simpul relawan dan masyarakat lain juga tampil ke depan mendukung Ganjar dan Mahfud. Beberapa yang lain memilih Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Moeldoko, Khofifah, hingga Arsjad Rasjid.
Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea mengapresiasi antusiasme relawan dan masyarakat Jatim yang hadir membanjiri arena.
“Sangat luar biasa. Kita pastikan Musra Jatim jadi Musra termegah dan terbesar. Semoga muncul pemimpin penerus Jokowi dari rangkaian Musra ini,” kata Andi Gani.
Andi Gani menjelaskan, puncak Musra diperkirakan akan berlangsung di pertengahan Maret di Jakarta. Di puncak Musra itu, kata Andi, akan diumumkan 3 nama capres-cawapres yang menduduki posisi tertinggi selama berlangsungnya Musra.
“Ada nama capres-cawapres ini nantinya akan kami laporkan ke Presiden Jokowi. Sejauh ini sepanjang Musra 3 besar capres ada nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Sementara cawapres, Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Arsjad Rasjid,” ungkapnya.
Penanggung jawab Musra Indonesia Budi Arie Setiadi menyebut, Musra yang sudah di putaran ke-13 ini ingin menghadirkan demokrasi yang benar-benar berkualitas. Karena tidak hanya tokoh, kita membahas agenda penting bangsa, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
“Musra akan ditutup di Jakarta. Kita berharap Musra jadi bagian penting perjalanan demokrasi. Musra forumnya akar rumput sehingga yang muncul juga suara rakyat,” tuturnya.