Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP, MM

Bengkulu – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP, MM menilai, meski cangkang yang dihasilkan Kelapa Sawit belum berpegaruh secara signifikan terhadap kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di wilayah Provinsi Bengkulu.

Bahkan harga TBS Kelapa Sawit pada suatu waktu terjadi anjlok. Padahal komoditi cangkang sendiri, saat ini sudah mulai di ekspor.

“Memang sejauh ini cangkang yang sudah masuk komoditi ekspor, sebagai salah satu komponen dalam penetapan harga TBS kelapa sawit. Hanya saja kalau melirik pada harga TBS saat ini, cangkang itu belum berpengaruh signifikan,” ungkap Jonaidi dalam keterangannya pada Senin, (20/2/2023).

Menurutnya, idealnya ketika ada nilai ekspor, komponen cangkang juga memiliki standar pada saat penetapan harga TBS kelapa sawit. Mengingat cangkang itu tidak lepas dari TBS yang dijual petani.

“Perusahaan disaat membeli TBS, sudah barang tentu bukan saja membeli bahan baku untuk Minyak Kelapa Sawit saja, tetapi juga cangkangnya. Jadi cangkang ini ada benefitnya atau nilai tambah yang seharusnya juga dikembalikan kepada petani, melalui penetapan harga TBS kelapa sawit,” jelas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bengkulu ini.

Lebih lanjut Anggota DPRD Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Seluma ini menyampaikan, dengan fakta belum ada pengaruh signifikan komponen cangkang terhadap kenaikan harga TBS Kelapa Sawit, harus dilakukan evaluasi. Pasalnya lagi-lagi karena cangkang merupakan komponen yang dihasilkan Kelapa Sawit sudah menjadi salah satu komoditi ekspor keluar Bengkulu.

“Memang harus ada evaluasi dan itu harus ditekankan dalam rapat penetapan harga TBS Kelapa Sawit yang dilakukan Pemda bersama perusahaan Kelapa Sawit di Bengkulu,” tutup Jonaidi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Bickman menyampaikan, dari rapat penetapan harga TBS Kelapa Sawit pada minggu kedua bulan Februari 2023, di tingkat pabrik diangka Rp. 1.904,14 per kilogram, dengan harga tertinggi diangka 2.182,59 per kilogram dan harga terendah diangka Rp. 1.625,69 per kilogram.

Hal itu karena masih banyaknya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak hadir pada saat rapat tatap muka, maupun mengirimkan invoice kepada tim perumus.

Hanya saja dari pantauan pihaknya di tingkat lapangan, harga TBS kelapa sawit ini sudah berada diangka dua ribuan per kilogram, yang diperkirakan karena factor sudah adanya harga komponen cangkang.

“Untuk signifikan kenaikan harga memang belum, tapi sudah disampaikan dalam rapat. Mudah-mudahan kedepan