Bengkulu, Swara Bengkulu – Melihat mulai tidak terarah nya bidang kebudayaan dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi bengkulu. Dari semenjak sudah di lantiknya Gubernur dan wakil Gubernur – Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah. Karena, kita melihat dari program visi misi calon gubernur R2 pada waktu ada program yang ke 18 “Menjaga Nilai-Nilai Budaya Dan Sejarah Bengkulu Serta Mengembangkan Industri Kreatif”.
Pada saat ini tidak sesuai dengan harapan dari visi misi calon gubernur dan wakil gubernur ketika waktu itu. Sedangkan kita ketahui, mereka gubernur dan wakil gubernur tidak lama lagi akan habis masa jabatan nya. Mungkin tidak sampai 2 tahun lagi. Apakah mungkin terkejar dengan harapan apa yang menjadi janji mereka ketika masih calon dulu ?
Sedangkan saat ini kita melihat dari Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu sangat jauh dari harapan kami dari lintas komunitas seni, penggiat sejarah, budayawan dan pelaku seni. Yang tergabung di lintas komunitas Asosiasi Seniman Bengkulu – ASB. Maka, menjadi PR kita bersama. Agar apa yang menjadi janji Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Visi Misi harus di selesaikan dengan baik.
Karena kita sangat memahami. Tugas berat di bidang kebudayaan itu terkait (Sejarah, Cagar Budaya, Kesenian dan Budaya Yang Asli Di Bengkulu) Untuk di Kembangkan dan Di Lestarikan. Sampai saat ini. Kami dari ASB belum melihat langkah yang kongkrit dari Kabid Kebudayaan Dikbud Provinsi Bengkulu membuat terobosan program dan program yang sudah ada belum berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Maka, kami dari ASB meminta dengan Gubernur Bengkulu untuk Evaluasi dengan tegas Kabid Kebudayaan dan kalaupun bisa diganti saja dengan Kabid yang baru yang benar-benar memahami program teknis di bidang kebudayaan.
Karena harus di ketahui, banyak hal program yang tidak berjalan di bidang kebudayaan dikbud provinsi bengkulu yang masih menjadi PR dan belum di jalankan selama ini. Seperti ;
- Cagar Budaya yang ada di Bengkulu masih banyak yang terbengkalai bahkan banyak yang sudah rusak.
- Sejarah Bengkulu yang masih banyak belum di gali dan di Buku kan dengan baik bahkan masih banyak catatan yang belum ada arsip untuk catatan dari dulu sampai kini.
- Dan juga kesenian daerah seperti Alat Musik Tradisional, Tarian Daerah ataupun nyanyian daerah, bahasa daerah, makanan khas daerah, Pakaian Adat Daerah, Cagar budaya, rumah adat dll,. Masih banyak belum di daftarkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) juga telah diatur melalui sejumlah peraturan turunan dari Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB).
- Pengembangan Kesenian Daerah masih jauh dari harapan untuk di jadikan Industri Kreatif.
Dan masih banyak persoalan kesenian dan kebudayaan bengkulu yang belum difungsikan sebaik mungkin.
Maka, kami dari ASB meminta dengan tegas. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. Khususnya di Bidang Kebudayaan untuk segera mereformasi birokrasi pejabat di lingkungan bidang kebudayaan. Karena kalau kabid dan staf nya tidak memamahami fungsi dan kerja mereka sebenarnya. Untuk apa di pertahankan..karena masih banyka kok ASN di seputaran Pemda Provinsi Bengkulu yang bisa menjalankan sesuai dengan bidang dan fungsi mereka sebagai ASN yang di gaji dan di sumpah dalam jabatan mereka.
Semoga Gubernur Provinsi Bengkulu dan Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu. Agar lebih tegas lagi untuk memfungsikan dinas pendidikan dan kebudayaan khususnya Bidang Kebudayaan untuk mejalankan program demi kemajuan Bengkulu ke depannya. Dan menjalankan apa yang menjadi Visi Misi dalam Program janji ketika masa kampanye pencalonan untuk menjadi gubernur Bengkulu. (R17/SB/Release/Feri Van Dalis – Ketua Asosiasi Seniman Bengkulu -ASB)